Universitas Gunadarma - Sistem Informasi

Thursday, April 24, 2014

KRITERIA MANAGER YANG BAIK


Manajer Proyek (Project Manager) adalah seseorang yang brtindak sebagai pimpinan dalam suatu proyek. PM ini sangat berperan penting dalam adanya suatu proyek, karena kegagalan dan keberhasilan dari proyek tersebut di tentukan oleh PM itu sendiri.
Untuk menjadi seorang PM yang baik diperlukan beberapa kriteria khusus agar proyek berhasil dengan baik. Kriteria tersebut dilihat dari berapa sisi diantaranya :
·         Karakter dari Kepribadinya
·         Karakteristik dari Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
·         Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin

1.  Karakter dari Kepribadiannya
·         Harus memahami dan menguasai semua hal baik secara teori maupun teknis terhadap proyek yang sedang di tangani.
·         Memiliki pengalaman dan keahlian yang berkaitan dengan proyek yang sedang dikelola.
·         Sebagai seorang yang mengambil keputusan, maka harus mampu bertindak secara adil dan bertanggung jawab.
·         Memiliki wibawa, mampu beradaptasi dan bergaul dengan bawahan sehingga tidak ada kesenjangan antara atasan dan bawahan.

2.  Karakteristik dari Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
·         Memiliki komitmen yang tinggi untuk meraih tujuan serta keberhasilan proyek.
·         Mampu menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu dan anggaran yang diberikan.
·         Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
·         Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
·         Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran yang meleset.

3.  Karakteristik Kemampuan Terkait dengan tim yang Dipimpin
·         Mampu bersosialisasi dengan bawahan atau anggota tim.
·         Mampu membangun kedisiplinan secara structural
·         Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manjerial.
·         Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
·         Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan darinya.
·         Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
·         Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
·         Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.

Sumber:
http://udifq.wordpress.com/kriteria-manajer-proyek-yang-baik/



INDRA DWI NUGROHO
13110515
4KA20

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

COCOMO DAN JENIS - JENISNYA



COCOMO merupakan singkatan dari Constructive Cost Model yaitu algortima model estimasi biaya perangkat lunak yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Barry Boehm. Cocomo merupakan sebuah model – model untuk memperkirakan usaha, biaya dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak.
COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W. ‘s Book rekayasa ekonomi Perangkat Lunak sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode , dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I . Proyek-proyek ini didasarkan pada model waterfall pengembangan perangkat lunak yang merupakan pengembangan software proses lazim pada tahun 1981.

Macam-macam COCOMO :
1.      Basic COCOMO
menghitung usaha pengembangan perangkat lunak (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program yang. Ukuran Program dinyatakan dalam perkiraan ribuan baris kode sumber ( SLOC )
COCOMO berlaku untuk tiga kelas proyek perangkat lunak:
·         Proyek Organik – “kecil” tim dengan “baik” pengalaman bekerja dengan “kurang kaku” persyaratan
·         Proyek semi-terpisah – “menengah” tim dengan pengalaman bekerja dicampur dengan campuran kaku dan kurang dari kebutuhan kaku
·         Proyek tertanam – dikembangkan dalam satu set “ketat” kendala. Hal ini juga kombinasi proyek organik dan semi-terpisah. ( Hardware, software, operasional ).

2.      Medium COCOMO
menghitung usaha pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi dari ukuran program yang dan satu set “driver biaya” yang mencakup penilaian subjektif dari produk, perangkat keras, personil dan atribut proyek. Ekstensi ini mempertimbangkan satu set empat “driver biaya”, masing-masing dengan sejumlah atribut anak.



3.      Detail COCOMO
menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian dampak cost driver di setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak.
Model rinci menggunakan pengganda usaha yang berbeda untuk setiap cost driver atribut. Ini Tahap pengganda upaya Sensitif masing-masing untuk menentukan jumlah usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tahap.
Dalam rinci COCOMO, upaya dihitung sebagai fungsi dari ukuran program yang dan satu set driver biaya yang diberikan sesuai dengan setiap fase siklus hidup perangkat lunak. Sebuah jadwal proyek rinci tidak pernah statis.

Kelima fase rinci COCOMO adalah :
·         rencana dan kebutuhan.
·         desain sistem.
·         desain rinci.
·         kode modul dan uji.
·         integrasi dan pengujian.

 sumber :
http://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/COCOMO&prev=/search%3Fq%3Dcocomo%26biw%3D1280%26bih%3D699&sa=X&ei=QOpnUb3NIoXsrAeDlIGgCg&ved=0CC4Q7gEwAA
http://jappar0.blogspot.com/2012/04/pengertian-cocomo-dan-jenis-jenis.html
http://balakenam.wordpress.com/2013/04/12/cocomo-dan-sebutkan-jenis-jenisnya/




INDRA DWI NUGROHO
13110515
4KA20

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

OPEN SOURCE SERTA KELEBIHAN DAN KEKRANGANNYA



Motivasi dari penggunaan dan pengembangan open source software beraneka ragam, mulai dari filosofi dan alasan etika sampai pada masalah praktis. Biasanya, keuntungan yang dirasa pertama dari model open source adalah fakta bahwa ketersediaan open source diciptakan secara gratis atau dengan biaya yang rendah.

A.    Keuntungan Open Source Software
Beberapa karakteristik yang menyebabkan Open Source model mendapatkan keuntungan :
a. Ketersedian source code dan hak untuk memodifikasi
Ini merupakan hal yang penting. Hal ini menyebakan perubahan dan improvisasi pada produk software. Selain itu, hal ini memunculkan kemungkinan untuk meletakan code pada hardware baru, agar dapat diadaptasi pada situasi yang berubah-ubah, dan menjangkau pemahaman bagimana sistem itu bekerja secara detail.
b. Hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code
Hal ini merupakan titik perbedaan Open Source Software dengan Free Software. Pada kenyataannya, hak pendistribusian diakui dan merupakan hal yang umum, ini adalah hal yang berpengaruh bagi sekumpulan developer ( pengembang ) untuk bekerja bersama dalam project Open Source Software.
c. Hak untuk menggunakan software
Ini merupakan kombinasi dari hak pendistribusian, menjamin ( jika software cukup berguna ) beberapa user yang mana membantu dalam menciptakan pasar untuk mendukung dan berlangganan software. Hal ini juga membantu dalam improvisasi kualitas dari produk dan improvisasi secara fungsi. Selain itu akan menyebabkan sejumlah user untuk mencoba produk dan mungkin menggunakannya secara regler.

B.     Kerugian Open Source Software
Beberapa karakteristik yang menyebabkan Open Source model mendapatkan keuntungan :
a. Tidak ada garansi dari pengembangan
Biasanya terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
b. Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
Pada saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma yang dipatentkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk menyelesaikan masalah software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
c. Kesulitan dalam mengetahui status project
Tidak banyak iklan bagi open source software, biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan merketing.

C.    Lisensi dari Open Source Software
Beberapa lisensi umum pada open source software yaitu :
a. BSD ( Berkeley Software Distribution )
Secara ringkas, pendistribusian dapat dilakukan sepanjang berhubungan dengan software, meliputi penggunaan propierty produk. Pencipta hanya ingin pekerjaan mereka dikenali dan tanpa memerlukan biaya. Hal ini menjadi penting karena lisensi ini tidak melibatkan beberapa pembatasan dengan menjamin dan berorientasi pada turunan awal open source.
b. GPL ( GNU General Public Licence )
Ini adalah lisensi bagi software yang bernaung dalam distribusi GNU Project. Saat ini masih dapat kita jumpai / menemukan banyak software yang tidak berkaitan dengan GNU Project. GPL secara hati-hati didesain untuk mempromosikan produk dari free software dan karena itu, secara eksplisit melarang beberapa tindakan pada software yang dapat merusak integrasi dari GPL software pada program proprietary ( kepemilkan ). GPL berdasar pada UU Internasional yang menjamin pelaksanaannya. Karakterisitik utama dari GPL meliputi pendistribusian, tapi hanya jika souce code itu tersedia dan juga dijamin; serta mengijinkan pendistribusian source; mengijinkan modifikasi tanpa pembatasan dan integrasi lengkap dengan software lain.
c. MPL ( Mozilla Public Licence )
Ini adalah lisensi yang dibuat oleh Netscape dalam mendistribusi code dari Mozilla, versi baru dari navigator jaringan. Banyak respek yang mirip dengan GPL tetapi lebih berorientasi pada perusahaan level enterprise.
d. Lainya seperti : Qt ( oleh Troll-Tech ), X Consortium dll

sumber :
http://nyenyenk.blogspot.com/2008/12/keuntungan-dan-kerugian-dari-open.html





INDRA DWI NUGROHO
13110515
4KA20

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

Saturday, April 19, 2014

SERTIFIKASI REDHAT


RedHat Certification Program adalah Program Sertifikasi Professional dari Redhat yang bertujuan untuk memberikan skill serta knowledge di bidang Sistem Operasi Linux secara umum atau Redhat khususnya.

Seluruh Sertifikasi diberikan setelah trainee melewati proses Ujian. Yang membedakannya dari Proses sertifikasi lainnya, ujian yang dilakukan di seluruh training centre Redhat di seluruh dunia berbasis Performance Based Exam, dimana para Trainee akan dihadapkan dengan kondisi real dilapangan serta diharuskan untuk melakukan konfigurasi langsung pada Jaringan komputer berbasis Redhat. Ujian ini bersifat FULL 100% praktek berbasis Lab dan bukan merupakan ujian tertulis seperti kebanyakan Program Sertifikasi.

Program ini dimulai pada tahun 1999, dan pada tahun 2010, diperkirakan ada sekitar 75.000 Professional IT dengan sertifikasi dari RedHat yang tersebar di 162 negara.*

Program Training dan sertifikasi Redhat mampu memberikan knowledge serta ketrampilan kepada para Profesional dibidang IT untuk secara sukses membangun maupun mengelola Sistem komputer berbasis Open Source.

Dan sebagai pembuktian terhadap hal tersebut, Redhat kembali meraih predikat tertinggi untuk kategori "IDC MarketScape: Worldwide IT Education and Training 2011 Vendor Analysis (IDC #226469)" untuk ke-empat kalinya Gan

Pesaing2 terbesarnya terdiri dari Cisco, Computer Associates, Hewlet-Packard, IBM, Lawson, Microsoft, Oracle, SAP dan Symantec.


1.      Indonesia

Di Indonesia sendiri, sejak tahun 2007 INDOLINUX merupakan SATU-SATUnya Authorized Training Partner RedHat di Indonesia. Lewat kemitraan tersebut, Indolinux menjadi satu-satunya Penyedia Training bersertifikasi resmi dari Redhat International saat ini.  

Biaya Training yg paling murah di Asia tenggara, apalagi kalo dibandingin sama di US gan.
Trainer berpengalaman pemegang sertifikasi RHCE dan RHCI (RedHat Certified Instructor) 
Exam atau Ujian dimentori oleh satu-satunya RHCA (Sertifikasi tertinggi dalam Redhat) di Indonesia

Seseorang yang memiliki sertifikasi RHCSA Mampu melakukan berbagai tugas berikut:
a.      Memahami dan mampu menggunakan tools2 penting untuk menangani file2, directories, lingkungan sistem berbasi CLI ( Command Line Interface ) serta dokumentasi sistem.
b.      Mengoperasikan sistem berjalan, termasuk booting kedalam run levels yang berbeda, meng-identifikasi proses sistem, memulai dan menghentikan sistem virtual serta mengendalikan services.
c.       Melakukan konfigurasi penyimpanan lokal menggunakan partisi dan logical volumes.
d.      Membuat dan melakkan konfigurasi file system maupun atributnya, seperti permission, enkripsi, daftar kontrol akses dan network file system.
e.      Membangun, melakukan konfigurasi serta menjaga sistem. termasuk instalasi perangkat lunak, update serta service dasar.
f.        Me-manage pengguna maupun grup pengguna, termasuk penggunaan direktori atau autentikasi terpusat.
g.      Me-manage keamanan sistem, termasuk konfigurasi firewall dan SELinux.


2.      RHCSA PATH

            Untuk dapat memiliki sertifikasi RHCSA, Agan diharuskan mengikuti training dan Exam berikut ini:
·         RHEL System Administration I (RH124)
·         RHEL System Administration II (RH134)
·         RHCSA Exam (EX200)

OPTIONAL Course and Exam:
·         RHEL System Administration II with RHCSA Exam (RH135)

Training RHEL SA II dan Ujian dalam satu package.
·         RHCSA Rapid Track Course (RH199)

Pemantapan materi sebagai persiapan Exam RHCSA
·         RHCSA Rapid Track Course with Exam
RHCSA Rapid Track Course + RHCSA Exam


Sumber :
*source Wikipedia
http://archive.kaskus.co.id/thread/10926491/0/share-mau-tau-lebih-jauh-tentang-sertifikasi-dari-redhat-come-on-in-gan