Universitas Gunadarma - Sistem Informasi

Wednesday, January 11, 2012

Naik Gunung

            Pengalaman ini saya dapat ketika saya kelas 3 SMA. Bertempat di kampung halaman wali kelas saya
yaitu Pak H SUhlan. Dia adalah guru agama islam yang kocak abis. Meskipun guru agama enggak kaku lo... Baik lagi orangnya.

            Naik gunung merupakan aktivitas yang menyenangkan. Mungkin bisa dibilang pertama kali bersama teman-teman. Sebelumya sih sudah pernah. Ketika saya pulang kampung ke rumah orang tuanya bapak saya. Rumahnya deket  banget sama gunung. Dan ketika sampai di sana saya pasti minta naik gunung. Tapi selalu keesokan harinya baru bisa naik. Seru deh pokoknya. Banyak banget kenalan bapak saya di gunung sana.. Meskipun rada bete kao ketemu temanya pasti cerita-cerita, dan jalannya jadi lambat. Yah bagaimana lagi
temu jangen kalo bahasa anak sekarang (haha).

           Tapi yang akan saya ceritakan pengalam naik gunung bersama teman-teman saya. Yang merupakan acara perpisahan kelas saya. Langsung aja deh keceritanya.

           Berawal dari teman saya yang mempunyai usul untuk mengadakan perpisahan kelas. Akhirnya berhasil usulan tersebut dan mendapatkan tempat yang menarik. Yaitu naik gunung di kampung halaman wali kelas saya. Tempatnya di Subang, tapi lupa nama gunungnya.

           Perjalanan memakan waktu lebih kurang 3 jam untuk sampai disana. Mana sempet ketilang lagi sama polisi  Tau kenapa bisa ditilang, enggak ada ayng salah katanya sih minta uang jalan (aneh ya).

           Sesampainya disana kami langsung menaruh barang bawaan kami.. Karena di desa ya kamarnya hanya untuk perempuan yang laki kumpul di satu ruangan. Langsungdeh pada naik gunung, maklum anak kota enggak pernah liat gunung yang asli (haha).

           Untuk mencapai puncak gunung kami ditemani oleh teman dari wali kelas saya, yang memandu kami agar tidak tersesat.  Kami melewati sawah-sawah, melihat kerbau, dan menaiki "step-step" tanah.. Sambil perjalanan tidak lupa kami sambil foto-foto (hah). Tapi baru sebentar jalan teman saya ada yang udah cape. Teman saya perempuan kakinya keram. Katanya "udah ah saya cape". Buset dah enggak jadi naek gunung deh.Jadi kami istirahat sebentar.

           Setelah itu kami berjalan kembali, kami melihat mobil pick-up yang ke atas. Wah kebetulan ada, kasian yang perempuan biar naek dah. Kami yang cowo terus berjalan dan bertemu lagi sama cewe-cewe. yang lagi asik duduk-duduk. Dan kami meneruskan perjalanan. Eh ketemu Bu Tani. Yang sambil menanjak membawa barang yang berat. Hebat dah pokoknya. Eh ada teman saya yang ngajakin ibu itu ngobrol. Di emang bisa bahasa sunda sih, tap liatnya lucu aja gitu.

           Setelah agak jau berjalan kami menemukan air yang mengalir. Pada mandi dah yang cowo. Airnya enak lo diminum. Kayaknya sih air itu untuk irigasi sawah (kayaknya). Rada banyak air seperti itu yang kita temui.

           Sampailah akhirnya kita di kaki gunung tersebut. Dan semua sepertinya suda begitu cape. Kami disana ngobrol-ngobrol foto-foto. Seakan capenya ilang. Ketika saya lihat hp. Eh dapet sinyal. Pasti ada yang update status tuh.. (haha)

           Setelah puas di sana kami pun turun hari pun suda tampak gelap(kaya di film-film). Perjalanan menuu rumah memang lebih jauh namun tidak melewati jalan-jalan yang terjal. Kami pun sempat hilang dihutan. Tidak lupa teman saya membuat video dengan judul "lost in jungle". Gimana tidak pemandu saya pun sempat menelpon wali kelas saya agar diberi tahu jalan yang benar.

           Akhirnya Kami pun sampai di basecamp. Kami mandi dan makan bareng-bareng. Seru deh pokoknya, enggak nyesel ikut, walaupun nyampe rumah badan pada pegel-pegel.

Sekian cerita saya kali ini...
Wassalamualaikum Wr.Wb.

No comments:

Post a Comment